Hari terakhir anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) dan Pramuka Lampung Barat melakukan Tour Kebangsaan mengunjungi salah satu Candi Hindu terbesar dan terindah di Asia Tenggara yakitu Candi Prambanan, Rabu 26 November 2025.
Candi yang diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO itu terletak di perbatasan antara di Yogyakarta dan Jawa Tengah, tepatnya Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman.
Kunjungan puluhan anggota Paskibraka Lampung Barat ke Candi Prambanan bukan tanpa alasan. Situs Warisan Dunia UNESCO itu memiliki arsitektur Hindu kuno yang megah dari abad ke-9, dan menawarkan pengalaman budaya serta edukasi sejarah yang kaya. Disana mereka mendapat penjelasan langsung dari pengelola Candi terkait keberadaan dan sejarah berdirinya objek wisata populer tersebut.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Lampung Barat Henry Faisal mengatakan, keberangkatan puluhan anggota Paskibraka Lampung Barat ke beberapa kota untuk menjalankan program Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia (RI).
“BPIP memiliki program yaitu agar setiap daerah (Provinsi, Kabupaten/kota) membentuk Duta Pancasila Purna Paskibraka Indonesia (DPPPI) yang diharapkan dapat menjadi agen perubahan dan promotor potensi yang ada di daerahnya,” kata Henry Faisal.
Dari program tersebut, salah satu potensi yang akan dipromosikan DPPPI Lampung Barat adalah sektor pariwisata, disamping sektor lainnya seperti Perkebunan, Perikanan dan kawasan hutan.
Menurutnya, Purna Paskibraka Duta Pancasila merupakan kekuatan Sitem Pertahanan dan Kemaman Rakyat Semesta (Sishankamrata) dalam menjaga Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Purna Paskibraka Duta Pancasila diharapkan menjadi teladan dan penggerak dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat. Mereka juga bertugas membumikan nilai-nilai Pancasila, menjaga persatuan, dan kerukunan bangsa.
“Setelah dikukuhkan, faktanya mereka telah siap untuk melakukan bela negara, menjaga Pancasila, dan menjadi duta Pariwisata melalui kegiatan mereka sebagai generasi muda,” tuturnya.
“Mereka juga didorong untuk mempromosikan potensi lokal di daerah masing-masing, yang bisa mencakup sektor pariwisata, perkebunan, perikanan, atau potensi lainnya,” tutup Henry Faisal.