Lampung Barat kembali menunjukkan denyut kebudayaannya. Minggu malam (14/12/2025), di Gor Aji Saka Sekuting Terpadu, Pekon Watas, Kecamatan Balik Bukit, dipenuhi nuansa seni dan tradisi dalam acara Setiwang Nayuh Jilid 8 “Sendratari Halibambang”.
Acara yang sarat makna ini dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Lampung Barat, Drs. Mad Hasnurin, Sekretaris Daerah (Sekda) Nukman, bersama unsur Forkopimda, pimpinan instansi vertikal, tokoh adat, seniman, budayawan, hingga para orang tua murid Sanggar Seni Setiwang.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Mad Hasnurin menegaskan bahwa seni dan budaya bukan sekadar warisan masa lalu, melainkan fondasi penting dalam membangun karakter generasi muda di tengah derasnya arus globalisasi dan perkembangan teknologi.
“Di tengah perubahan zaman yang begitu cepat, keberadaan sanggar seni seperti Sanggar Seni Setiwang menjadi benteng sekaligus ruang pembelajaran agar generasi muda kita tidak tercerabut dari akar budayanya,” ujar Mad Hasnurin di hadapan hadirin.
Acara ini dirangkai dengan wisuda murid Sanggar Seni Setiwang, pelantikan pengurus sanggar periode 2025–2030, serta pementasan Sendratari Halibambang yang menjadi puncak kegiatan.
Suasana semakin khidmat ketika satu per satu murid yang diwisuda naik ke panggung, menandai berakhirnya satu tahapan belajar sekaligus dimulainya perjalanan baru dalam dunia seni dan budaya.
Menurut Mad Hasnurin, wisuda murid sanggar bukan hanya seremoni, melainkan simbol keberhasilan proses pembinaan karakter.
Melalui seni, anak-anak Lampung Barat belajar disiplin, kerja keras, tanggung jawab, kebersamaan, serta menumbuhkan rasa cinta terhadap daerahnya sendiri.
“Ilmu dan pengalaman yang diperoleh di Sanggar Seni Setiwang hendaknya menjadi bekal untuk terus berkarya, berprestasi, dan menjadi generasi muda Lampung Barat yang berakhlak, kreatif, dan berdaya saing,” pesannya.
Tak hanya memberikan perhatian kepada para murid, Wakil Bupati juga menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat kepada pengurus Sanggar Seni Setiwang yang baru dilantik untuk periode 2025–2030.
Ia menekankan bahwa amanah sebagai pengurus sanggar seni bukanlah tugas ringan, karena mengandung tanggung jawab besar dalam menjaga dan mengembangkan seni budaya daerah.
“Tantangannya adalah bagaimana mentransformasikan seni budaya agar tetap relevan dengan perkembangan zaman, tanpa meninggalkan nilai-nilai luhur yang menjadi jati dari Lampung Barat,” ungkapnya.
Mad Hasnurin berharap kepengurusan baru mampu melahirkan program-program inovatif, memperluas jejaring kemitraan, serta mencetak lebih banyak generasi muda yang mencintai dan menguasai seni budaya daerah.
Ia juga menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Lampung Barat siap bersinergi dan memberikan dukungan terhadap setiap upaya positif dalam memajukan kebudayaan daerah.
Pementasan Sendratari Halibambang yang ditampilkan malam itu menjadi bukti nyata hasil pembinaan seni yang konsisten. Dengan balutan gerak tari, musik, dan alur cerita yang kuat, sendratari ini menyuguhkan pesan-pesan filosofis, nilai sejarah, serta kearifan lokal yang mendalam.
“Sendratari bukan sekadar tontonan, tetapi juga tuntunan. Di dalamnya terkandung pesan moral, nilai kebersamaan, serta semangat menjaga keharmonisan antara manusia, alam, dan Sang Pencipta,” tutur Mad Hasnurin.
Ia menambahkan, budaya adalah identitas sekaligus kekuatan daerah. Ketika budaya dijaga dan dilestarikan, karakter masyarakat akan semakin kokoh, persatuan semakin kuat, dan pembangunan daerah dapat berjalan seimbang antara kemajuan fisik dan ketahanan nilai-nilai sosial budaya.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati juga mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya generasi muda, untuk tidak ragu mencintai budaya sendiri.
“Jangan pernah merasa malu dengan budaya kita. Justru dari sanalah jati diri dan kebanggaan sebagai masyarakat Lampung Barat tumbuh dan berkembang,” tegasnya.
Menutup sambutannya, Mad Hasnurin menyampaikan terima kasih kepada para sponsor, mitra pendukung, dan seluruh panitia yang telah bekerja keras menyukseskan acara.
Menurutnya, sinergi antara pemerintah, pelaku seni, dunia usaha, dan masyarakat merupakan kunci utama dalam memajukan seni dan budaya daerah.
Malam itu, tepuk tangan meriah mengiringi berakhirnya pementasan Sendratari Halibambang.
Lebih dari sekadar pertunjukan, acara Setiwang Nayuh Jilid 8 menjadi penegas bahwa Lampung Barat terus melangkah maju tanpa meninggalkan akar budayanya sebuah komitmen yang terus dijaga oleh pemerintah daerah bersama seluruh elemen masyarakat.