KOMINFO, LAMPUNG BARAT — Pemerintah Kabupaten Lampung Barat menunjukkan kepeduliannya atas musibah yang menimpa warganya, Dwi Putri Apriliani Dini (25), yang meninggal secara tragis di Batam, Kepulauan Riau, dan diduga menjadi korban penganiayaan serta praktik perdagangan manusia.

Pada Senin, 1 Desember 2025, Wakil Bupati Lampung Barat, Drs. Mad Hasnurin, didampingi Plt. Kepala Dinas Sosial Aliyurdin, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian yang diwakili Kabid Penempatan Tenaga Kerja Chandra Pasca, serta Peratin Pura Mekar Anderi, mengunjungi keluarga almarhumah di rumah duka di Pekon Pura Mekar, Kecamatan Gedung Surian.

Kunjungan tersebut dilakukan untuk menyampaikan belasungkawa, memberikan dukungan moril, serta menyerahkan tali asih berupa bantuan sosial sebagai bentuk kepedulian pemerintah daerah terhadap keluarga korban.

Almarhumah Dwi Putri Aprilian Dini, lahir pada 16 April 2000, merupakan warga asal Pura Mekar namun berdomisili di Kelurahan Bengkong Laut, Kecamatan Bengkong, Kota Batam sebelum meninggal dunia.

Jenazahnya telah dipulangkan dan dimakamkan di TPU Pura Mekar, di kediaman orang tuanya.

Suasana haru menyelimuti pertemuan tersebut ketika keluarga kembali menceritakan pengalaman menyakitkan yang dialami Dwi Putri.

Ia diduga kuat menjadi korban jaringan perdagangan manusia yang kemudian berujung pada penyekapan, kekerasan, hingga merenggut nyawanya di Batam.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Lampung Barat, kami menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya atas kepergian almarhumah Dwi Putri,” ujar Wabup Mad Hasnurin.

Ini bukan hanya duka keluarga, tetapi juga duka kita semua. Kami ingin memastikan bahwa keluarga tidak menghadapi situasi ini sendirian,” tambahnya.

Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah akan terus memantau proses hukum dan mendorong pengungkapan kasus hingga tuntas.

“Kami mendukung penuh proses hukum agar pelaku, siapapun dan berapapun jumlahnya, mendapat hukuman setimpal. Jangan ada lagi warga Lampung Barat yang menjadi korban praktik tidak manusiawi seperti perdagangan orang,” tambahnya.

Pihak keluarga menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas perhatian pemerintah, yang menurut mereka memberikan kekuatan di tengah masa sulit ini. Mereka berharap penyidikan berjalan transparan dan mengungkap seluruh pihak yang terlibat.

Sebelumnya, aparat kepolisian di Batam telah menangkap satu orang terduga pelaku, dan penyelidikan masih berlangsung untuk menelusuri kemungkinan pelaku lain.

Informasi awal menyebutkan Dwi Putri sempat ditempatkan di sebuah mess sebelum bekerja di kawasan Jodoh Seraya dan kemudian mengalami serangkaian kekerasan.

Kunjungan Wabup Mad Hasnurin diharapkan menjadi pengingat bagi warga Lampung Barat untuk lebih berhati-hati menerima tawaran pekerjaan, terutama yang melibatkan perpindahan ke luar daerah.

Pemerintah daerah mengimbau masyarakat agar selalu berkoordinasi dengan perangkat pekon maupun kecamatan sebelum memutuskan bekerja di luar wilayah.

Tragedi yang menimpa Dwi Putri Apriliani Dini bukan hanya menjadi luka bagi keluarga, tetapi juga alarm bagi masyarakat bahwa kejahatan perdagangan manusia masih mengancam.

Pemerintah Kabupaten Lampung Barat menegaskan komitmennya untuk memberikan pendampingan, mengawal proses hukum, serta memperkuat pencegahan perdagangan orang di seluruh wilayah.